Bidik86.com || Nganjuk, Jawa Timur — Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Malang menghadirkan solusi nyata untuk mempercepat panen cengkeh di Dusun Sugihan, Desa Duren, Kecamatan Sawahan. Inovasi mesin perontok cengkeh yang mereka rancang bukan hanya menarik perhatian akademik, tetapi juga langsung menjawab kebutuhan petani di lapangan.
Program pengabdian yang dipimpin Fauzan Baananto ini mempublikasikan karya berjudul “Pembuatan Mesin Perontok Cengkeh pada Petani Cengkeh di Dusun Sugihan, Desa Duren, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur”. Intinya, tim merancang sekaligus menerapkan mesin yang mampu memisahkan bunga cengkeh dari tangkainya—pekerjaan yang selama ini memakan waktu dan tenaga besar.
Pelaksanaan PKM berlangsung April–September 2025. Setelah rangkaian desain, fabrikasi, dan uji lapangan, mesin diserahkan untuk digunakan kelompok petani di Nganjuk. Kegiatan ini dikerjakan oleh dosen Polinema: Hilmi Iman Firmansyah, Imam Mashudi, Bayu Pranoto, dan Nicko Nur Rakhmaddian, berkolaborasi dengan mahasiswa teknik mesin serta masyarakat setempat.
Dari sisi teknis, tim menerapkan pendekatan rekayasa manufaktur yang efisien dan mudah dipelajari. Fokusnya pada keandalan mekanisme perontokan, kemudahan operasional, serta kemudahan perawatan, agar alat dapat dipakai berulang di musim panen berikutnya.
Dampaknya terasa langsung. Evaluasi penggunaan menunjukkan waktu perontokan memangkas lebih dari separuh proses manual. Selain menurunkan kelelahan pekerja, hasil perontokan menjadi lebih seragam dan bersih sehingga kualitas panen meningkat.
Respon petani positif. Produktivitas naik, biaya operasional turun, dan proses panen menjadi lebih terukur. Kolaborasi kampus–masyarakat ini memperlihatkan bagaimana teknologi tepat guna dapat mempercepat rantai hulu pertanian tanpa membebani pengguna di lapangan.
Penulis: Tim PKM Polinema (Fauzan, Hilmi, Imam, Bayu, Nicko)